Detail Cantuman

Text
Sesaat Pikir Para Binatang
Terdiri atas 14 cerita, kumpulan cerpen ini menunjukkan sisi gelap kebinatangan manusia. Akan tetapi, di tengah-tengah kehidupan yang kian keras, liar, dan buas, mereka tetap berusaha menjadi manusia. Manusia yang ringkih dan fana.
Ketika kau mendengarkan apa pun yang berada di kelas berubah menjadi aneka suara di kebun binatang, Almira telanjur mengasah taring dan kali ini, sepasang mata liarnya menembus mata Selma. Almira tampak ingin menggigit dan mengoyak-oyak leher Selma. (Serigala di Kelas Almira).
Kutukan itu menguntitku: aku tak bisa mati, aku harus terus membunuh dan mengembara tak kunjung henti. Tentu saja aku harus melawan. Aku harus membunuh sang pengutuk - atau jika tidak bisa - aku akan melawan dengan bunuh diri. (Setelah Pembunuhan Pertama).
"Piye, Su?" kata Bolonggrowong, perempuan yang seluruh tubuhnya berlendir itu, "Apakah kau masih jadi anjing jalanan/setelah membaca seluruh sumpah serapahku/apakah kau masih kudisan/dan makin menjauh dengan Gusti Allah-mu?" (Serat Bolonggrowong dan Buku-buku Lain yang Dibakar oleh Polisi Agama).
Ketersediaan
4546 | 899.221 Tri s | 8-24 | Tersedia |
Informasi Detail
Judul Seri |
-
|
---|---|
No. Panggil |
899.221 Tri s
|
Penerbit | Pt Grasindo : Jakarta., 2016 |
Deskripsi Fisik |
175 hlm
|
Bahasa |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
978-602-3754-14-4
|
Klasifikasi |
899.221
|
Tipe Isi |
-
|
Tipe Media |
-
|
---|---|
Tipe Pembawa |
-
|
Edisi |
Cet.1
|
Subjek | |
Info Detail Spesifik |
-
|
Pernyataan Tanggungjawab |
Triyanto Triwikromo
|
Versi lain/terkait
Tidak tersedia versi lain