Image of Sentilan Kosmopolitan

Text

Sentilan Kosmopolitan



KEHIDUPANNYA TERUS BERUBAH. Tapi, manusia tetaplah manusia—sejak zaman Nabi Adam hingga hari ini. Kapanpun dan di manapun berada, manusia
tetap makhluk yang setiap saat dihadapkan dan bergumul dengan dengan tuntutan yang sama: memilih antara yang baik dan yang buruk, yang benar dan yang salah.

Mujiburrahman atau yang biasa disapa Mujib, cendekia dan pengamat sosial-budaya yang bermukim di Banjarmasin, Kalsel, mengamati dan mencatat serbaneka peristiwa dan fenomena kemanusiaan dalam drama kehidupan kesehariannya. Mulai dari peristiwa kecil tentang seorang mahasiswa yang ragu mempertahankan idealisme, kegenitan sebagian dari kita untuk berbahasa Inggris, ponsel yang jadi berhala,korupsi yang merajalela, keindahan sinergi agama dan budaya, peristiwa drama kematian Osama bin Laden, hingga fenomena revolusi di Timur Tengah. Berbagai hasil pengamatan atas perilaku masyarakat Indonesia—termasuk warga kota tempat tinggalnya, Banjarmasin—dituangkan Mujib dalam bentuk esai-esai kontemplatif yang ditulis dalam bahasa sederhana, singkat, padat, serta penuh anekdot sebagai bumbu penyedap. Inilah kumpulan esai Mujib yang pernah dimuat di surat kabar Banjarmasin Post antara Agustus 2010 dan akhir 2012.


Ketersediaan

5550150 Muj s1ZTersedia

Informasi Detail

Judul Seri
-
No. Panggil
150 Muj s
Penerbit Buku kompas : Jakarta.,
Deskripsi Fisik
xii + 228 hlm.; 13 x 19 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
978-979-709-751-6
Klasifikasi
150
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
Cet.1
Subjek
Info Detail Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab

Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain




Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnyaDetail XMLKutip ini