Ketika pasangan jiwa berbicara secara telepati kepada partnernya, rasanya semua cahaya menyala di dalam gedung. Kau menyalakan aku seperti Vegas,”



Apa yang akan kamu lakukan jika tiba-tiba seorang cowok yang katanya paling keren di sekolah mengatakan bahwa kamu adalah belahan jiwanya? Dan... itulah yang terjadi pada gadis bernama Sky Bright. Sky selalu menyukai namanya—nama yang ia sandang sejak 6 tahun lalu, ketika ia diadopsi oleh Sally dan Simon, bahkan ia sendiri tidak tahu nama aslinya. Ia selalu menganggap bahwa namanya sebagai awal yang baru untuk kehidupannya. Kepindahannya ke Wrickenbridge, Colorado mengikuti kedua orangtuanya yang bekerja sebagai pekerja seni dan mendesain sebuah studio seni selama satu tahun.

Itu awalnya, Sky mengira ia akan menjalani masa SMA di Wrickenbridge High secara normal dengan teman barunya Tina, dan Nelson—si cowok yang katanya bertugas menjadi ‘pelindung’nya. Kemudian, Sky berjumpa dengan Zed Benedict, si bungsu dari klan Benedict. Zed Benedict terkenal sebagai si cowok tampan pengendara motor Hispanik, jago ski dan arung jeram, serta mematahkan hati berpuluh-puluh gadis se-antero Wrickenbridge. Sky tidak mengetahui bahwa ia selalu tertarik dengan sosok Zed yang acuh, menjauhi, dan memusuhinya.

Ketika kelasnya mengadakan pertandingan olahraga yang memungkinkan Zed dan Sky saling berlawanan—tiba-tiba saja suara cowok itu terngiang dan masuk ke dalam pikirannya, seolah keduanya bertelepati— dan saat itu bukan pertama kalinya cowok itu memasuki pikiran Sky yang membuatnya menghardik cowok itu di akhir pertandingan. Namun, siapa sangka jika keesokan harinya sosok Zed—si cowok jutek dan acuh bersikap berkebalikan kepada Sky. Terlebih lagi, cowok itu menyatakan bahwa Sky adalah pasangan jiwanya.
Belum sempat ia mencerna informasi mengenai pasangan jiwa, Sky mendapat fakta bahwa dirinya adalah seorang savant ?
Ah, Bagaimana Sky menghadapi dan mencerna semua informasi tersebut?

**

“ Respon terbaik terhadap kejadian buruk yang kau alami adalah melawannya,”



Yihaaa , akhirnya sempet juga saya menulis resensi buku ini >.<
Sebenarnya saat saya membaca buku ini sudah ketiga kalinya dibaca, saya menyukainya dan mengulang kembali hal-hal yang ingin ditulis. Gila , ya bahkan untuk menulis resensi buku pun saya mengalami reviewer-block wkwkwk

Finding Sky merupakan seri pembukaan dari seri The Benedicts . Total sih , ada 5 buku lanjutannya lagi, wkwk. Oke , rasanya saya menyukai cerita dengan topik tentang pasangan jiwa, pasangan takdir, dan yah seperti itulah. Itulahnya yang membuat saya menyukai buku ini. Sekilas saya kira ini agak mirip dengan Twilight series, tentang anak SMA yang entah-kenapa memiliki hubungan per-pacaran dan per-cintaan yang sudah dewasa. Hmmm, ... rasanya saya hampir amnesia kalau tokoh-tokoh dalam buku ini berusia sangaaat jauh di bawah saya huhu.

Jika Twilight mengambil kemampuan supranaturalnya dengan vampir dan serigala jadi-jadian, maka seri karangan Joss Stirling ini mengambil kemampuan supranatural indera-ke enam atau lebih umumnya orang-orang indigo—kelompok orang yang diberikan kemampuan berlebih. Disini dikenal dengan istilah savant . Teori pasangan jiwa yang terjadi pada dan Sky adalah keduanya savant dan lahir secara bersamaan—di tempat yang berbeda. Berjumpa dengan pasangan jiwa seperti kunci dengan lubang kuncinya—pas, jika tidak ketidakseimbangan kekuatan savant mengakibatkan seorang savant kehilangan arah dan beralih menjadi seorang kriminal.


Sky : “ Bagaimana jika mereka tidak pernah bertemu dengan pasangan jiwa mereka? ”
Zed : “ Akibatnya bisa banyak—keputusasaan, kemarahan, pengakuan. Semakin lama semakin buruk. Rasanya menyiksa, mengetahui keadaan bisa menjadi jauh lebih baik,”



Buku ini mengambil 3 lokasi yaitu London—sebagai kilas balik masa lalu Sky, Wrickenbridge, Colorado, dan Las Vegas. Si Penulis yang tinggal dan aseli orang Inggris, saya rasa sudah sangat baik menggambarkan lokasi yang berbeda dengan tempat tinggalnya—berterima kasih untuk mesin pencari Google dan riset perjalanan. Alur yang digunakan pun bervariasi yaitu kilas balik dan alur maju. Dikarenakan saya membaca versi terjemahan, sehingga saya tidak bisa menilai gaya penulisan asli Mbak Joss Stirling, namun sejauh ini penerjemahan buku ini sudah cukup bagus meskipun beberapa bagian masih terkesan kaku untuk diterjemahkan—secara keseluruhan bagus! Bagian terbaik adalah saya tidak menemukan kesalahan pengetikan.

Berbicara mengenai penokohan yaitu Sky Bright—heroine kita, Zed Benedict—hero kita, dan The Benedicts—keluarga Benedict paket komplit. Tokoh sampingan ada orang tua angkat Sky—Sally dan Simon, serta The Kellys—juru kunci dalam buku ini. Saya akan membahas 3 karakter saja,

Sky Bright

“ Apa yang bisa lebih menarik daripada lelaki yang mengatakan bahwa kau kurang lebih tercipta untuknya. Itulah yang selalu dilakukan laki-laki jahat untuk memikat gadis-gadis malang di cerita-cerita, bukan begitu? “



Sky tidak mengingat masa lalunya, ia hanya mengingat fragmen terkecil masa lalunya ketika ia dibuang oleh sosok ‘orangtua’ atau entah siapa di sebuah pom bensin di pedesaan Inggris. Masa lalu sebagai anak yatim piatu sekaligus anak buangan membuatnya menjadi sosok tertutup, penuh pertimbangan, dan takut sekaligus menginginkan kasih sayang. Ketika Zed, mendekatinya dan mengatakan bahwa dirinya adalah pasangan jiwa cowok itu, Sky malah menghindar, menolak sekaligus menginginkan. Bagian terkecil dirinya menghindar karena takut akan ditinggalkan, sekaligus menginginkan perasaan dicintai dan disayangi oleh seseorang—sesuatu yang berharga untuknya.

Saya rasa penggambaran sosok Sky yang kelam karena berasal dari keluarga yang pada awalnya tidak menginginkannya, bertolak belakang dengan kondisi keluarga Zed. Kehangatan keluarga Zed seolah melengkapi bagian hilang dari kehidupan Sky.

Zed Benedict

“ Kukira aku kehilanganmu. Aku tak bisa mengatakan kepadamu apa artinya bagiku memelukmu seperti ini,”



“ Untuk kedua kalinya aku melangkah ke depan senjata. Demi kau, Sky. Kita harus benar-benar berhenti bertemu seperti ini, ”



Cowok tipikal Wattpad-able dan impian anak sekolahan banget, ya. Cowok sempurna yang digambarkan acuh, slengean yang akhirnya luluh kepada satu orang gadis. Hmm, apa ya, perasaan saya untuk penokohan Zed ini terkesan datar berbeda dengan penokohan Sky yang begitu dalam dengan konflik internalnya. Karakter Zed yang paling berkesan sih saat di Las Vegas dan adegan di gudang itu. Ah , aksi cowok kayak gitu yang memang bisa buat Cika terenyuh, hahaha.

The Benedict!

“ Aku bisa merasakan kelebihan setiap Benedict yang membelaiku dengan lembut, tidak ada yang perlu diwaspadai,”



Keluarga unik ini terdiri dari 7 bersaudara yang mengambil urutan abadi TUVWXYZ—diawali oleh Trave, Uriel, Victor, Will, Xavier, Yves, dan Zed Benedict. Masing-masing memiliki kemampuannya yang unik, seperti si T yang mampu melacak masa lalu dan jejak dari benda, si U yang mampu melihat masa lalu seseorang, si V yang bisa menanamkan pikiran atau semacam hipnotis, si W yang mampu melakukan telekinesis, si Y dengan kemampuannya yang dapat membakar benda, dan si bungsu Z yang dapat melihat kilasan masa depan. Beruntunglah keluarga bahagia ini berasal dari orangtua yang merupakan pasangan jiwa satu sama lain—berbeda dengan latar belakang keluarga Sky.

Jadi, The Benedict ini membentuk sebuah jaringan savant yang dinamakan The Savant. Siapa sangka bahwa banyak orang yang menginginkan kehancuran The Savant ini dikarenakan aktivitasnya—termasuk salah satu pihak yang akhirnya membahayakan Sky.

Secara keseluruhan saya menyukai seri ini! Oh, ya buku ini punya buku pengantar berjudul Challenging Zed dengan sudut pandang Zed sepanjang cerita yang akan saya bahas setelah review buku ini--atau mungkin setelah review Stealing Phoenix saya rampungkan wkwkwk