Detail Cantuman

Text
Rasa
Apakah memaafkan itu mudah diberikan?
Apakah melupakan itu ringan dilakukan?
Sayangnya, itu seringkali lebih enteng diucapkan, tapi di hati terdalam tetap begitulah.
Bagaimana caranya kita memeluk erat semua rasa marah, benci, sakit hati, ketika itu bahkan baru mulai dibicarakan saja sudah menyakitkan?
Bagaimana berdamai dengan situasi tersebut?
Inilah novel tentang ‘rasa.’
Berbagai rasa berkumpul di novel ini.
Jika kalian tertawa, menangis, merenung panjang saat baca buku ini, ingatlah selalu: apa pun yang terjadi atas kehidupan, tidak semuanya berjalan sesuai keinginan kita. Tapi kita selalu bisa menerimanya.
Yes! Senang sekali, ada buku baru lagi dari Bang Tere. Buku baru, tema baru, mari kita berkenalan dengan buku Rasa.
LINDA, akrab disapa LIN. Terlepas dari dia yang keras kepala, egois, jail, Lin anak yang mandiri, periang, pintar, tetapi jadi panutan teman-temannya di sekolah. Susah ngomong dengannya kalau sudah ngasih penilaian negatif ke seseorang atau sesuatu, maka dia akan terus berpikir negatif. Bagi Lin, kesan pertama itu penting. Nah, disadarinya atau tidak, tabiat ini akan menyusahkan diri sendiri. Susah memang mengubah penilaian kalau sudah teralanjur sejak awal. Anak kelas 11 ini bekerja di studio fotografi milik Om Bagoes, adik Bundanya. Kemudian direkrutoleh fotografer terkenal temannya Om Bagoes, idolanya Lin yaitu Bang DT, dan pindah kerja di Studio Kemang. Dia bukan tipikal tukang edit yang gatal tangan. Kalau fotonya sudah bagus, Lin hanya memperbaiki apa yang perlu diperbaiki. Kalau nggak, ya lewat, nggak usah diapa-apain. Iseng otak-atik malah membuat foto itu jadi jelek. Lin penilai yang baik. Kalau tidak belajar, Lin lebih suka membaca untuk menghabiskan waktu. Yah, maklumlah, sejak kecil sudah dibiasakan Bunda seperti itu. Lin suka memotret. Bagi fotografer, ilmu lensa kudu ban hitam. Mesti jago banget, Lin juga pintar dalam pelajaran Kimia dan ikut seleksi ICO (International Chemistry Olympic). Gadis ceria ini ketua LiFo (Liga Fotografi) di SMA 1, tinggal bersama Bunda dan kakaknya, Kak Adit. Dia sangat benci dengan ayahnya, jangan pernah bahas ayah dihadapan Lin, kalau tidak mau cari masalah.
JOAN, akrab disapa JO. Sahabat terbaik LIN sejak masuk SMA 1. Anak orang kaya di Jakarta, tapi sikapnya membumi bahkan pulang pergi sekolah juga masih mau naik angkot. Dia selalu juara di kelas, Jo jago banget pelajaran Matematika.
Lin dan Jo, dua sahabat yang saling melengkapi. Jo si juara 1 di kelas, dan Lin si juara 2 di kelas, mereka duduk satu bangku, pernah mengikuti Olimpiade Kimia, dan untuk ukuran kelas 11 kemampuan mereka sangat hebat. Persahabatan mereka sangat indah, tetapi hanya karena menyukai orang yang sama, persahabatan mereka diambang kehancuran. Tidak hanya kisah persahabatan Jo dan Lin yang seru, persahabatan dengan Putri yang pindahan dari SMA di Bali juga tak kalah seru, dia anak yang cukup misterius dan sering datang mengunjungi guru BK. Kira-kira masalah apa yang dihadapi Putri? Apakah ada hubungannya dengan Lin? Apakah masalah yang mereka hadapi? Siapa lelaki yang Jo dan Lin sukai? Bagaimana cara Lin dan Jo memperbaiki persahabatan mereka? temukan jawabannya dengan membaca buku Rasa.
“Ayo, Nak. Peluk erat semua rasa sakit itu.” (halaman 412)
Sungguh, Lin berjanji. Dia akan menambah gula penerimaan, susu kata maaf, dan menaburkan krim ketulusan. Maka seperti batang cokelat yang lezat, semoga masalah ini lebih mudah dilewati. Melegakan. Damai.
Ketersediaan
7133 | 899.221 Ter r | 8-17 | Tersedia |
Informasi Detail
Judul Seri |
-
|
---|---|
No. Panggil |
899.221 Ter r
|
Penerbit | Pt. sabak Grip Nusantara : Jakarta., |
Deskripsi Fisik |
421 hal; 20cm
|
Bahasa |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
9786239726232
|
Klasifikasi |
899.221
|
Tipe Isi |
-
|
Tipe Media |
-
|
---|---|
Tipe Pembawa |
-
|
Edisi |
Cet. 1
|
Subjek | |
Info Detail Spesifik |
-
|
Pernyataan Tanggungjawab |
Tere Liye
|
Versi lain/terkait
Tidak tersedia versi lain