Istilah birokasi dalam konteks Indonesia menyeret sebagian besar pikiran kita kepada suatu bentuk organisasi yang njlimet seperti benang kusut. Suatu kali, mantan menteri keuangan Sri Mulyani Indrawati pernah menyebut birokasi di Indonesia dengan karakternya “yang tidak lentur”. Jika dibandingkan dengan definisi birokrasi dalam Oxford Dictionary of Business and Management, sebagai sistem yang dicirikan oleh sifatnya yang permanen dan stabil, kumpulan pengalaman dan panduan, dan tanpa menaruh kepercayaan pada individu, maka pandangan Sri tidak sepenuhnya meleset.

Berbeda dengan birokrasi, adokrasi merupakan gagasan tentang perusahaan-perusahaan sebagai “dunia baru yang bebas bentuk dari organisasi-organisasi kinetik”. Gagasan ini dipopulerkan oleh Alvin Toffler dalam terlarisnya Future Shock pada tahun 1970. Adokrasi tidak sama dengan birokrasi yang kaku. Sistem ini lebih mirip organisasi daun semanggi yang mencerminkan fleksibilitas yang berkembang dan fragmentasi dari banyak organisasi modern.

Selain Adokrasi, terobosan manajemen lainnya bernama: Manajemen Jepang. Negara di Asia Timur ini memiliki 70% wilayah yang tidak bisa didiami karena bergunung-gunung, hampir tanpa sumber daya alam, ditambah kebangkrutan besar akibat kekalahan pada Perang Dunia II. Lompatan besar terjadi sesudahnya. Pada tahun 1981, produk nasional bruto Jepang berada di urutan ketiga di dunia. Jepang pun berhasil menyalip Jerman dalam industri kamera, Swiss dalam industri arloji, Inggris dalam industri sepeda motor, dan AS dalam industri elektronika, baja, dan lainnya.
Rahasianya? We yaitu konsep keselarasan, untuk menghidari pecah-belah. Konfrontasi langsung tidak dapat diterima secara sosial. Kita mugkin digoda untuk berpikir bahwa, karena orang Jepang menghargai kerja kelompok, keselarasan, dan hubungan manusia, maka mereka tidak bisa bermain keras.
Adokrasi dan Manajemen Jepang adalah salah satu gagasan dalam buku yang memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang intisari 50 gagasan bisnis dan manajemen yang paling penting serta wajib diketahui oleh siapa pun yang berkecimpung di bidang bisnis,seperti: Balanced Scorecard, Six Sigma, Matrix Boston, CRM, Total Quality Management, Brand, Blue Ocean Strategy, hingga CSR dan WEB 2.0.