Image of secret operation jangan pilih saya kisah anekdot pemilu suatu refleksi bagi caleg, pilkada, capres, dan cawapres

Text

secret operation jangan pilih saya kisah anekdot pemilu suatu refleksi bagi caleg, pilkada, capres, dan cawapres



Alkisah ada sebuah Negeri yang bernama Negeri Rakyat Utama. Sistem pemerintahan di Negeri ini sungguh unik. Jabatan sebagai kepala Negara tidak terbatas waktunya, selama seluruh rakyat mencintai dan mendukung sang pemimpin. Meski cenderung monarki atau bahkan otoriter yang didukung rakyat, sistem pemilihan di Negeri Rakyat Utama tetap menjalankan asas DEMOKRASI yang melaksanakan pemilihan umum (PEMILU) untuk menetukan anggota dewan (legislatif) yang nantinya akan mengusung siapa calon kepala negaranya.

Suatu hari, Kepala Negara Negeri Rakyat Utama meninggal dunia. Seluruh rakyat terpukul, karena pemimpin yang mereka cintai telah pergi dan tak kembali. Tetapi mereka tetap harus show must go on . Mereka harus mencari pengganti kepala Negara secepatnya dengan mengadakan pemilu. Belum usai sedih yang berkecamuk di hati, lagi-lagi mereka dilanda virus GALAU yang menjangkiti seluruh rakyat Negeri ini. Negeri Rakyat Utama, memang terkenal akan sifat rendah hatinya yang dimiliki oleh setiap individu. Sehingga sangat sulit sekali untuk menentukan siapa calon legislatif yang akan mewakili rakyat. Bukan hanya karena sifat rendah hatinya, keengganan dipilih menjadi calon legislatif dikarenakan adanya sesuatu hal yang sangat menciutkan nyali para bakal calon ini.


Dengan membaca buku ini, kita di ajak untuk menertawakan diri sendiri :D. Loh kok bisa? Yup, buku ini mendeskripsikan fenomena-fenomena politik saat pemilu yang mungkin selama ini luput dari pandangan kita. Juga berisi otokritik bagi sistem PEMILU di Negara Indonesia yang selama ini tidak bisa lepas dari unsur KKN, money politic, dan kecurangan-kecurangan lainnya. Tapi jangan cemas, buku ini dikemas secara ringan dan enak dibaca. Kritik disampaikan dengan menganalogikan fenomena-fenomena pesta demokrasi yang terjadi di Negeri Rakyat Utama dengan yang terjadi di Negara Indonesia. Kritik juga disampaikan secara halus, rileks, santai sehingga dapat membuat anda fresh dan gembira sebagaimana tujuan buku ini di buat.

Berlatar belakang hoby menulis dan menggambar kartun yang dimiliki Ahman Sutardi selaku pengarang, sebagian besar buku ini berisi gambar-gambar kartun yang semakin memperjelas alur cerita. Hal ini juga bisa membawa para pembaca seakan terjun langsung dalam suasana pemilu yang terjadi di Negeri Rakyat Utama. Segudang pengalaman pengarang yang pernah menjadi panitia pemilu capres-cawapres, gubernur, kepala desa sampai ketua RW, memudahkannya untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena unik yang terjadi. Mulai dari profil calon yang akan dipilih, masa kampanye, surat suara, reaksi rakyat terhadap pemilu, bisnis dalam masa kampanye, pembuatan tempat pemungutan suara (TPS), sampai cara menghitung suara dideskripsikan secara jelas dengan ulasan dan gambar-gambar kartun yang kocak abis deh pokoknya.

Apakah Rakyat Utama nantinya akan mempunyai calon yang bisa diandalkan menjadi kepala Negara atau Calon Legislatif di tingkat pusat, provinsi dan daerah? Lalu apa sebenarnya konsekuensi yang sangat menciutkan nyali para bakal calon sehingga enggan untuk dipilih. Lansung aja deh, baca buku ini. Saya jamin anda akan terpingkal dibuatnya, tanpa melupakan pesan moral yang coba disampaikan penarang.

Agar tak salah pilih, buku ini juga direkomendasikan buat anda yang mempunyai hak sebagai pemilih dalam pemilu 2014.


Ketersediaan

1740321 Ahm s3ATersedia

Informasi Detail

Judul Seri
-
No. Panggil
321 Ahm s
Penerbit pt. elex media komputindo : Jakarta.,
Deskripsi Fisik
xiii + 119 hal, 17x18 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
978-979-27-4692-1
Klasifikasi
321
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
cet. 1
Subjek
Info Detail Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab

Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain




Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnyaDetail XMLKutip ini