Image of dasar-dasar teknik konseling kotak perkakas untuk konselor/terapis pemula edisi kedua

Text

dasar-dasar teknik konseling kotak perkakas untuk konselor/terapis pemula edisi kedua



Hampir semua buku tentang terapi bersifat intelektual atau akademik dan merinci beragam aliran terapi, masing-masing dengan sejarah dan tokoh-tokoh yang menjadi “bintang”nya. Broderik dan Schrader (1991, h. 34) mengutip Carlos Sluzki yang menyebut munculnya begitu banyak aliran terapi yang saling bersaing itu sebagai “Balkanisasi suatu bidang menjadi sektor-sektor yang lebih didasarkan pada batas-batas politis daripada batas-batas ilmiah..... Konsekuennya adalah berkembangnya model-model “merek dagang” yang semakin lama semakin banyak dan semakin meningkatnya percekcokan tentang teknik siapa yang bisa mencuci paling putih.” Tetapi, Croderick dan Schrader selanjutnya mengatakan bahwa mereka percaya bahwa masa depan terapi bukan milik salah satu di antara begitu banyak aliran terapi ini, tetapi lebih pada beberapa bentuk terapi terintegrasi. Memang, tahun demi tahun perbedaan-perbedaan yang memisahkan para praktisi klinis tampaknya kian menipis. Para klinisi masih memuji-muji “bintang-bintang” favorit dunia terapi, namun berpraktik dengan tambal-sulam berbagai model teoretik.
Bagi mashasiswa pemula masalahnya adalah bahwa hanya ada sedikit sekali pedoman untuk pelaksanaan hasil integrasi itu. Pengalaman saya sebagai supervisor terapi mengajarkan bahwa apa yang biasanya terjadi adalah bahwa para mahasiswa “fly by seat of their pants” (bekerja berdasarkan insting tanpa didasari pedoman formal atau pengalaman), meraba-raba secuil teknik dari aliran yang ini, secuil teknik dari aliran yang itu, tanpa pernah memikirkan bagaimana memadukan semuanya. Hasil bersih dari tambal-sulam tanpa penelaahan semacam ini adalah bahwa terapi itu terasa dan tampak padu. Klien maupun terapis bertanya-tanya tentang apa yang telah terjadi. Jika apa yang mereka kerjakan benar-benar berhasil, sang terapis kemungkinan besar tidak akan bisa mengulang lagi keberhasilan itu karena ia tidak mempunyai ide yang jelas tentang apa yang mereka lakukan atau mengapa mereka melakukannya. Mereka tidak mempunyai model yang baik untuk mengintegrasikan berbagai macam teknik.
Oleh sebab itu, maksud utama kedua buku ini adalah memberikan sebuah model untuk mengintegrasikan berbagai teknik dari beragam aliran dan perspektif. Mengingat maksud pertamanya adalah memberikan pedoman “how-to” praktis (bagaimana caranya) bagi para mahasiswa konseling/terapi profesional, maka buk ini akan dibatasi pada dasar-dasarnya saja. Nuansa-nuansa subtil dan pengembangan-perngembangan tingkat lanjut masih harus menunggu buku lain.


Ketersediaan

1733362.8 Way d3ATersedia

Informasi Detail

Judul Seri
-
No. Panggil
362.8 Way d
Penerbit Pustaka Pelajar : Yogyakarta.,
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
978-602-8764-32-2
Klasifikasi
362.8
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
cet. 1
Subjek
Info Detail Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab

Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain




Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnyaDetail XMLKutip ini