Selama ini Islam dianggap telah memenjarakan kaum wanita karena peran wanita hanya seputar ranah domestik. Hal inilah yang kemudian mendorong sejumlah pihak untuk memperjuangkan kebebasan bagi wanita muslimah.

Sayangnya, kebebasan yang selama ini diperjuangkan bagi muslimah ternyata justru melawan kodrat wanita itu sendiri. Akibatnya, muslimah kini berada dalam posisi yang dilematis. Antara kodratnya di ranah domestik dan kebebasan di ranah publik.

Proporsi dan penempatan peran yang tidak tepat dalam kedua ranah tersebut akhirnya menimbulkan banyak masalah. Mulai dari pelecehan di tempat kerja, eksploitasi fisik, anak-anak yang kurang mendapatkan kasih sayang, perselingkuhan, meningkatnya angka perceraian, hingga hancurnya moral generasi.

Buku “Islam Memuliakanmu, Saudariku” ini akan mengupas secara detail pandangan Islam terhadap wanita serta peran strategisnya di ranah domestik maupun publik. Buku ini sekaligus mematahkan tudingan miring, bahwa Islam memenjarakan kaum wanita. Wanita dalam Islam sangat dimuliakan dan dijaga kehormatannya.

Buku ini memberikan penjelasan yang gamblang bahwa wanita adalah sosok yang terhormat dengan segala peran mulia yang telah digariskan Allah untuknya. Optimalisasi peran wanita di ranah domestik maupun publik telah berhasil mengukir tinta emas peradaban Islam. Lahirnya generasi cemerlang peradaban Islam semisal Imam Syafi’i, Imam Abu Hanifah, dan Ibnu Shina, adalah salah satu bukti empiris dari peran wanita muslimah yang tidak lagi terbantahkan.

Buku ini juga dilengkapi panduan bagi muslimah untuk melejitkan potensi dirinya. Buku ini adalah referensi utama bagi setiap wanita yang ingin meraih kemuliaan dan kesuksesan dunia maupun akhirat.