Image of agar imanku semanis madu

Text

agar imanku semanis madu



Semua orang boleh saja mengaku beriman. Bahkan, merasa dirinya paling beriman sekalipun–meski ada juga yang beriman tapi tidak pernah terucapkan. Tapi, beriman tidak cukup hanya dengan meyakini dalam hati. Pun tidak akan mendapatkan keutamaan jika hanya diyakini dan diucapkan.

Beriman akan terasa penuh makna manakala seseorang itu meyakini dalam hati, lalu mengucapkannya dengan lisan dan kemudian dibuktikan dengan amal perbuatan dan kesalehan. Dari titik inilah seseorang akan merasakan betapa Tuhan itu hadir dalam kehidupan. Kehadiran-Nya bisa dilihat dari perilaku keseharian seseorang. Tidak patut seseorang itu beriman manakala ia belum berempati dan bersimpati kepada orang lain. Belum layak menikmati manisnya iman, jika ia masih menyakiti tetangganya, mengambil hak orang lain, mudah menyalahkan orang lain, tidak menghargai perbedaan dan tidak memiliki kepedulian sosial-kemanusiaan.

Buku ini ingin menjelaskan secara kongkrit bagaimana seseorang itu semestinya beriman. Tentu tidak dengan penjelasan yang rumit, tetapi membangun hubungan positif antara keimanan dan perilaku kehidupan manusia secara riil. Dengan latar belakang kisah inspiratif dan menyentuh, buku ini sangat mudah dicerna dan dinikmati.


Ketersediaan

2298210.1 Bah a2FTersedia

Informasi Detail

Judul Seri
-
No. Panggil
210.1 Bah a
Penerbit pt. elex media komputindo : Jakarta.,
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
978-602-04-4828-2
Klasifikasi
210.1
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
cet. 1
Subjek
Info Detail Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab

Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain




Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnyaDetail XMLKutip ini