Image of berdamai dengan kenyataan hidup

Text

berdamai dengan kenyataan hidup



“Aku seperti phoenix. Aku bangkit dari abu.”
Tak ada kutipan yang lebih mewakili tulisan di buku ini selain dari ungkapan Bess Myerson.
Ibarat mengendarai sepeda, kita mengayuh, mengendalikan stang, dan mengontrol rem. Ke mana sepeda akan pergi, kitalah yang mengarahkannya. Tapi benarkah hidup hanya seperti itu? Pernahkah tebersit dalam pikiran untuk mengendarai sepeda layaknya atlet-atlet parkour? Melakukan manuver atau bahkan melewati rintangan-rintangan yang tak sembarang orang mampu mengatasinya?
Seperti mengayuh sepeda, menjalani hidup pun memiliki seni tersendiri. Seni menjalani hidup adalah bagaimana menjalani hidup melewati keadaan tersulit dan mengubahnya menjadi sesuai keinginan kita. Bukan melulu menikmati kenyamanan, seni yang sebenarnya justru adalah ketika kita mampu melewati kenyataan hidup terberat dan bagaimana berdamai dengannya.


Ketersediaan

2043150 Dew b1OTersedia

Informasi Detail

Judul Seri
-
No. Panggil
150 Dew b
Penerbit penerbit psikologi corner : Yogyakarta.,
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
978-602-0770-45-1
Klasifikasi
150
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
cet. 1
Subjek
Info Detail Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab

Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain




Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnyaDetail XMLKutip ini